Tol Cikampek-Palimanan Terkendala Lahan

Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan proses pembangunan ruas tol Cikampek-Palimanan masih akan tertunda realisasinya.

“Pembangunannya terhambat, karena kucuran dana dari bank menunggu proses pembebasan tanah mencapai 100 persen,” ujar Menteri PU Djoko Kirmanto saat ditemui di Jakarta, Rabu malam 27 Juni 2012.

Tol sepanjang 116 kilometer ini, menurut dia, dibagi menjadi enam paket. Namun, dalam pengerjaannya, menemui permasalahan dana. Terutama, untuk paket keenam yang lahannya baru dibebaskan kurang dari satu persen.

“Sedangkan paket 1-5, lahannya sudah beres 100 persen,” tambah Djoko.

Djoko menuturkan, hingga saat ini, kementerian memaksa pihak kontraktor yaitu PT Lintas Marga Sedaya untuk menggunakan dana ekuitas perusahaan guna memulai pengerjaan proyek tersebut. “Kalau tidak dipaksa begitu, proyek tidak akan mulai-mulai,” ujarnya.

Namun, ia mengatakan bahwa penggunaan dana ekuitas perusahaan itu hanya bersifat sementara, sambil menunggu pembebasan tanah selesai dan dana pinjaman dari bank bisa mengucur kepada kontraktor.

Djoko menyayangkan masalah pencairan dana yang tak kunjung bisa dilakukan ini. Padahal, menurut dia, jalan tol ini sangat mendesak untuk segera diselesaikan pembangunannya.

Jika jalan tol ini bisa diselesaikan, dia mengungkapkan, dampaknya bisa sangat positif bagi ruas-ruas tol lainnya dan terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa. “Penyelesaian tol ini juga bisa mengurangi beban dari jalur Pantura yang memang kelebihan beban,” ujarnya.

Kendati demikian, Djoko menyatakan bila melihat komitmen investor, dirinya yakin jika ruas Cikampek-Palimanan bisa selesai pada dua tahun mendatang atau 2014. (art)

Sumber : Vivanews