- April 3, 2013
- Posted by: IT DIVISION
- Category: Berita
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melanjutkan kerja sama pelaksanaan e-Audit laporan keuangan dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI wilayah Jawa Timur dalam rangka penerapan e-Audit.
Penerapan e-Audit yang akan dimulai tahun ini tersebut dalam rangka pemeriksaan, pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Penandatanganan kerja sama itu sendiri dilakukan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dengan Kepala Perwakilan Provinsi Jatim BPK RI, Muzakir, di aula Rempeg Jogopati, Banyuwangi, kemarin.
Muzakir menjelaskan, selain Banyuwangi, ada beberapa kabupaten lain yang terlebih dahulu menerapkan e-Audit. Ditargetkan semua kabupaten di Jawa Timur akan melakukan hal yang sama.
“Dilakukan secara bertahap, tergantung kemampuan Pemkab masing-masing. Paling tidak dari segi keuangan-lah,” jelas Muzakir.
Dikatakannya, juknis kerja sama itu nantinya digunakan untuk memudahkan proses audit yang dilakukan oleh pihak BPK terhadap laporan keuangan pemkab Banyuwangi. Sebelumnya pelaksanaan e-audit secara realtime sudah dilakukan oleh BPK, namun belum diterapkan pada semua jenis laporan keuangan.
“E-audit pada akhirnya akan diterapkan pada seluruh laporan keuangan mulai dari perencanaan hingga laporan akhir, namun pelaksanaannya tergantung kesiapan pemda masing-masing,” kata Muzakir.
Dengan e-audit, tambahnya, diharapkan akan membantu pihak BPK dalam mempercepat proses pemeriksaan laporan keuangan. Karena masa kerja BPK dibatasi hanya dua bulan oleh undang-undang sejak menerima laporan keuangan dari daerah.
“Bila ada data yang mencurigakan atau kurang pas, baru BPK akan turun ke lapangan. Jadi nanti lebih terarah dan tajam,” tambahnya.
Menurut Muzakir, e-Audit akan menguntungkan pemerintah kabupaten, khususnya untuk meminimalisir adanya penyimpangan keuangan negara. Dalam penerapannya, BPK hanya menyediakan perangkat lunak (software) saja. “Kalau untuk IT dan lainnya ya pihak Pemkab masing-masing,” tandasnya.
Pihaknya juga berharap laporan keuangan pemerintah daerah terus mengalami peningkatan. “Saya yakin dengan perkembangan Banyuwangi yang cukup signifikan menjadi pertanda opini laporan keuangan kedepan juga semakin baik,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapriasiasi adanya e-Audit. Karena jauh hari sebelumnya, Pemkab Banyuwangi sudah menerapkan program serupa bernama e-Office sejak 11 Mei 2011.
“Terkait audit ini kami tidak berani main-main, karena itu bimbingan dan binaan BPK sangat kami hargai. Meskipun masih ada warisan masa lalu yang menghambat pemeriksaan namun kami terus menata diri untuk hasil akhir opini laporan keuangan yang terbaik. Bahkan e-Office lalu membuat daerah lain belajar ke Banyuwangi,” jelasnya.
Source : MAPPI Jatim