- July 27, 2012
- Posted by: IT DIVISION
- Category: Artikel, Uncategorized

Seorang investor harus memiliki dasar yang kuat ketika ia memutuskan untuk menjual atau membeli saham dari bursa. Tidaklah mungkin seorang investor memutuskan saham mana yang akan ia beli atau jual tanpa ada dasar sedikitpun. Dasar investor sebelum memutuskan praktik jual beli saham di bursa dikenal dengan istilah analisis. Terdapat dua jenis analisis saham yang biasanya dipakai oleh para investor, yaitu analisis fundamental saham dan analisis teknikal. Analisis fundamental merupakan analisis yang didasarkan pada kondisi yang ada pada saat ini. Analisis fundamental ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan. Analisis fundamental merupakan analisis yang paling teliti namun juga lebih rumit dibandingkan dengan analisis teknikal. Dalam analisis fundamental, seorang investor harus selalu siap menghitung rasio keuangan perusahaan. Seorang investor juga dituntut untuk peka terhadap perubahan lingkungan atau politik yang bisa mengakibatkan perubahan pada harga saham.
Selain analisis fundamental saham, terdapat pula analisis teknikal. Analisis teknikal merupakan analisis yang didasarkan pada trend dari harga saham yang diamati selama kurun waktu tertentu. Tidak ada hubungannya dengan kondisi financial perusahaan. Analisis yang dilakukanpun dinilai lebih mudah karena tidak perlu melibatkan rasio keuangan. Investor hanya perlu mengamati pergerakan harga saham dari waktu ke waktu saja. Investor hanya perlu melihat pergerakan harga saham perusahaan untuk kemudian mengambil kesimpulan bagaimanakan trend harga saham yang ia amati tersebut.
Di antara kedua analisis tersebut, manakah yang lebih baik. Bila kita melihat sekilas berdasarkan keterangan di atas, tentu kita akan memilih analisis fundamental saham sebagai analisis saham yang paling baik karena lebih teliti dan lebih detail. Padahal, dua jenis analisis tersebut saling melengkapi. Seorang investor tak hanya butuh melihat pergerakan saham saja dalam kurun waktu tertentu untuk memutuskan apakah ia akan membeli atau menjual sahamnya, namun ia juga butuh analisis lebih lanjut yaitu dengan menghitung rasio keuangan perusahaannya. Begitu pula sebaliknya, seorang investor tak lantas hanya perlu menghitung rasio keuangan perusahaan dan menutup mata terhadap pergerakan harga saham. Tentunya tidak seperti itu, seharusnya kedua analisis tersebut bisa tumbuh dan berkembang bersama-sama untuk memberikan informasi yang terbaik kepada investor sebelum ia memutuskan akan menjual atau membeli sahamnya. Bagaimana, apakah ingin mencoba?
Sumber : bisnisdaninvestasi.com