2013, Properti Capai Klimaks

Sektor properti yang “dipimpin” perkantoran, diprediksi mencapai masa puncak tahun ini. Meski belum tercipta kondisi ekuilibrium, tingginya tingkat permintaan yang tidak diimbangi jumlah pasok, mencuatkan optimisme. Bahwa hingga akhir 2013, sektor ini masih bisa bernafas lega.

Medio 2015 dan 2016 adalah momen kritis. Di mana kondisi pasar perkantoran akan mengalami kelebihan pasok (over supply).– Bagus Adikusumo

Menurut Direktur Colliers International Bagus Adikusumo, perkantoran mencatat kinerja positif yang ditandai dengan pertumbuhan harga tertinggi, dan tingkat serapan yang maksimal ketimbang sektor-sektor lainnya.

“Pertumbuhan harga yang mencapai 100 persen diCentral Business District (CBD) dan 75 persen di luar CBD Jakarta selama kurun 3 tahun terakhir (2010-2013) merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah perkantoran di Indonesia,” ujarnya, Selasa (9/4).

Saat ini, harga rata-rata sewa ruang perkantoran di CBD Jakarta berada pada posisi 33,83 dollar AS per meter persegi per bulan atau senilai Rp 329 ribu. Sementara harga sewa rata-rata di luar CBD Jakarta mencapai 16,71 dollar AS/m2/bulan atau setara RP 162 ribu.

Sedangkan harga ruang perkantoran strata title CBD Jakarta, menyentuh angka Rp 30 juta-Rp 50 juta/m2 atau rata-rata Rp28,4 juta/m2. Di luar CBD Jakarta, bertengger di angka Rp 22,7 juta/m2.

Ada pun tingkat serapan berupa pra komitmen yang dilakukan antara pihak penyewa dan pemilik gedung memperlihatkan komposisi agresif. Sekitar 168.483 m2 atau separuh lebih dari total pasok tahunan seluas 311.908 m2, telah mendapat konfirmasi sewa dari tenan.

Akan tetapi, setelah itu, pengembang perkantoran harus waspada. Memasuki 2014, permintaan dan pertumbuhan harga akan sedikit melambat. Saat itu, aspek kehidupan politik yakni Pemilihan Umum Presiden, akan sedikit mempengaruhi laju pertumbuhan pasar perkantoran. “Lampu kuning” akan terus menyala hingga dua tahun setelahnya.

“Medio 2015 dan 2016 adalah momen kritis. Di mana kondisi pasar perkantoran akan mengalami kelebihan pasok (over supply),” tandas Bagus.

Pada 2014, dari total ruang kantor seluas 613.192 m2, hanya terserap 104.327 m2. Setahun kemudian, permintaan pra komitmen anjlok menjadi hanya 86.904 m2. Kondisi ini akan terus berlanjut hingga 2016 yakni hanya 137.940 m2 yang terserap dari total ruang kantor seluas 982.120 m2.

Sumber : properti.kompas.com



www.videobokep18.xyz rentalmobilpontianak www.pornvids.xyz fullbokep
www.videobokep18.xyz rentalmobilpontianak www.pornvids.xyz fullbokep